Setiap hari kunikmati mentari pagi yang bersinar diantara celah pepohonan. Kulangkahkan kaki ini ke sekolah, sendiri ya aku sendiri aku sedang ingin sendiri. Kulihat kaki-kaki kecil anak SD berlari sambil bersenda gurau, aku tentu rindu saat-saat itu dimana semua belum menjadi bebanku.
Entah mengapa tiba-tiba aku rindu dengan sobat kecilku, aku rindu rumah dari jerami, aku rindu makanan hasil masakan tangan-tangan kotor akibat tanah sawah, aku rindu bermain layangan, aku rindu berantem dengan cowok, aku rindu masa kecilku.
Sesampainya aku di sekolah, sepi. Tentulah hanya aku yang ada disitu, aku bingung memilih yang mana bangku yang akan aku tempeli pantatku, ku pilih itu saja! Tak lama aku dalam kesendirian, ada beberapa sosok yah bisa dibilang teman? Entah hari ini aku tak mau menyebut sosok itu.
Senyap menjadi ramai, semua bersorai pacar, putus, jalan, kencan, dan semua itu berhubungan dengan kata C-I-N-T-A. Ahh semua membuatku merasa mual, mules, dan aku ingin muntah. Bagiku hal seperti itu tak perlu diumbar, itu memalukan itu arrrggg cukup kamu dan sahabat kan? Aduh memang jaman SMA ya SMA.
Semua hari-hariku cuma dilalui dengan hal bullshit seperti itu, artghh untunglah penjaga bel sekolah terkadang baik padaku yang mengijinkanku cepat hengkang dari ruangan yang absurb itu, oh Tuhan bisakah kau berikan lorong waktu untukku barang sekali?? Aku ingin kembali barang sejenak dimasa terhebatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar