Senin, 04 Agustus 2014

Kesempurnaan?



Semua insan di dunia ini tak ada yang sempurna padahal semua itu ciptaan Tuhan, nah apalagi ciptaan manusia? Pastilah boro-boro sempurna, dibilang cukup baik aja jjjaaauuhh banget. Tercatat sebagai anak bontot dari tiga bersaudara, aku telah mengetahui apa yang disebut kecacatan sejak berumur 5 tahun lebih, usia dimana selalu memimpikan sebuah kesempurnaan. Kecacatan dari kata sempurna yang harus aku ketahui pada usiaku telah dianggap dewasa, terlalu dini memang. Keluarga yang kutuang dalam goresan pensil yang terdiri dari ayah, ibu lalu anak-anaknya dan anak-anaknya itu ‘benar-benar’ lahir dari perutnya sendiri, tapi tidak denganku. Kedua kakakku lahir dari wanita yang berbeda dan menemani ayahku selama 15 tahun sebelum ia kembali kehadapan-Nya. Lalu menikahi wanita yang melahirkanku dan membesarkanku serta merawat dan mengasihi kedua kakakku. Tidak perlu ‘benar-benar’ sempurna mencapai cukup sempurna, bukan?
          Semua tidak berakhir begitu saja, diakhir masa sekolahku masa SD ataupun SMP (saat ini aku SMA) aku merasa gagal karena salah satu mata pelajaran yang dicantumkan dalam UN aku lemah, jika kedua kakakku hanya kejapan mata dapat nilai bagus tidak denganku harus mati-matian untuk dapat terbaik.
          Asmara... kata sempurna juga menjauhiku, sungguh lucu tapi aku cukup bahagia tanpa ada rentetan catatan mantan pacar. Konon katanya perempuan yang tidak terlibat banyak hubungan asmara dia termasuk perempuan yang tidak cacat, suci seperti Bunda Maria (Maryam), yah siapa tahu kan katanya. Ya... hanya Tuhan yang tahu.
          Kesempurnaan hanya ada dalam dongeng dan patung saja, jika semua sempurna pastilah hancur. Dari berbagai kekurangan bersatu akan menjadi sebuah kesempurnaan kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar